R.Mas MH Agus Rugiarto SH: 24 Tahun Menziarahi Jejak Sejarah Nusantara, 2 Tahun Terakhir ini Membuat Kaget NETIZEN
Jakarta_www.sapujagatnews.com
Ribuan Netizen Mulai Perbincangkan Sosok Tokoh Militan Buzer Polri ini, bahkan ada beberapa Netizen, tiba tiba muncul , tapi semuanya komentarnya Bela Polri.
Munculnya Putra Ke 3 Ir. Raden Sunyoto Hadinoto ini, tiba tiba muncul, hingga beberapa Penafsiran baik buruk bermunculan.
Sosok Raden Mas MH Agus Rugiarto SH, atau yang akrab disapa Agus Flores, selalu ditanya jawabannya sederhana namun menggetarkan: "Selama 24 tahun, saya berziarah ke 1/3 bumi Nusantara.
"
Perjalanan spiritual dan budaya ini tidak main-main. Selama lebih dari dua dekade, Agus Flores mengunjungi berbagai situs sejarah, budaya, dan spiritual yang tersebar di seluruh Nusantara.
Tujuannya bukan hanya menelusuri jejak nenek moyang, tetapi juga membangun koneksi dan silaturahmi dengan masyarakat lokal di berbagai wilayah.
Beberapa lokasi yang menjadi saksi perjalanannya antara lain:
1. Kalimantan – Mengunjungi peninggalan sejarah, bersilaturahmi dengan masyarakat Dayak, dan mengunjungi Pulau Kutai.
2. Sumatera – Menziarahi bekas Kerajaan Sriwijaya di Palembang, berziarah ke candi-candi di Palembang, serta bertemu dengan keluarga Alex Noerdin. Agus Flores juga mengunjungi Medan dan Batam.
3. Jawa Timur dan Jawa Tengah – Mengunjungi situs Kerajaan Singosari dan Majapahit di Gunung Bromo, Besuki, Banyuwangi, Mojokerto, Kediri, Malang, Jombang, Tuban, hingga Semarang, Demak, Salatiga, dan makam para wali.
4. Sulawesi – Menziarahi situs-situs spiritual di Wentira, makam Sultan Hasanuddin, dan situs Diponegoro, serta mengunjungi Poso.
5. Banten – Menziarahi makam dan situs para Sultan di Banten.
6. Papua Barat, Bali, Maumere, dan Ambon – Kunjungan ke Papua Barat, Pulau Dewata Bali, serta Maumere dan Ambon.
7. Jawa Tengah, Di Magelang Borobudur, Demak , Salah Tiga dan lain lain daerah.
Agus Flores menyebut bahwa ziarah tersebut bukan semata wisata religi, melainkan upaya untuk memaknai nilai-nilai kebangsaan, kebudayaan, dan kearifan lokal. "Setiap langkah dalam perjalanan ini adalah pelajaran hidup.
Bertemu masyarakat lokal, memahami tradisi mereka, dan merenungi jejak sejarah leluhur memberikan saya kekuatan batin dan pandangan hidup yang lebih luas," ungkapnya.
Kini, setelah dua dekade lebih "menghilang" dari sorotan publik, Agus Flores memutuskan untuk lebih aktif di media sosial. Ia ingin berbagi pengalaman, nilai-nilai kehidupan, dan semangat kebangsaan kepada generasi muda.
Menurutnya, media sosial adalah jembatan yang efektif untuk memperkenalkan kekayaan sejarah dan budaya Nusantara.
“Perjalanan 24 tahun ini bukan sekadar cerita, tapi warisan yang harus saya bagikan.
Generasi muda harus tahu bahwa kita memiliki jejak sejarah yang agung,” tegas Agus Flores.
Selain sebagai Ketua Umum PW FRN Counter Polri se-Indonesia, Agus Flores juga dikenal sebagai pengacara yang telah berkarier sejak 2009 dan memegang banyak posisi penting di berbagai organisasi nasional. Dengan rekam jejak dan pengalamannya, tidak mengherankan jika kehadirannya di media sosial kini menjadi perhatian banyak pihak.
"Saya ingin menjadi pengingat bahwa kita tidak boleh melupakan akar sejarah dan budaya kita sendiri.
Setiap sudut Nusantara punya cerita, dan kita adalah bagian dari cerita itu," pungkasnya.
(Yos/Red)
